Home » » Analisa Kerusakan Dan Langkah Perbaikan Jalur Charging Pada Ponsel (Bagian I)

Analisa Kerusakan Dan Langkah Perbaikan Jalur Charging Pada Ponsel (Bagian I)

Teknologi Support – Artikel yang lalu kita telah membahas tentang Analisa Kerusakan Dan Langkah Perbaikan Boros Baterai Pada Ponsel, kali ini kita akan membahas tentang Analisa Kerusakan Dan Lagkah Perbaikan Jalur Charging Pada Ponsel (Bagian I). Proses charging / pengisian daya adalah pengisian arus listrik ke ponsel melalui perangkat yang disebut dengan trafo charger ponsel. Proses ini trafo ponsel memberikan daya sebesar 3.7 ~ 5 volt kepada baterai sebagai penampung daya dan untuk selanjutnya akan diteruskan kepada bagian-bagian yang membutuhkan.


Dalam proses charging, pengisian daya dari charger masuk melalui resistor fuse, yang fungsinya sebagai sekring / pengaman apabila terjadi arus yang masuk ke IC charging berlebih. Dari fuse, arus menuju coil / spul yang berfungsi sebagai penghubung dan selanjutnya menuju resistor. Resistor berfungsi sebagai hambatan / penahan agar arus yang lewat padanya dapat menyesuaikan. Di dalam IC charging sendiri terdapat komponen yang disebut dengan charging sense sebagai pengontrol berbentuk data yang berhubungan dengan IC power supply, fungsinya apabila terjadi ketidak sesuaian dengan kinerja IC charging, maka IC power akan memutuskan pengisian ulang dengan mengirimkan data ke IC CPU bahwa pengisian gagal. Dikenal dengan not charging / tidak mengisi.



Perhatikan gambar skema Jalur Sistem Kerja Charging Ponsel dari charge plug ke Tahvo (IC Power) dibawah ini :


   
(Gambar 1 : Skema Jalur Charge Nokia N91)

Kemudian, lanjut perhatikan skema Jalur Charge pada Nokia X2 RM – 551 dibawah ini :


(Gambar 2 : Skema Jalur Charge Nokia X6)

Sebenarnya dalam keadaan matipun baterai telah mensuplay arus/tegangan ke komponen ponsel (seperti IC PA, IC regulator, IC charging dan IC interface).



Perhatikan kembali gambar 2 diatas, IC Power (betty dan avilma) berfungsi sebagai pengolah dan membagiakan arus/tegangan yang masuk dari baterai dan mengeluarkan tegangan standby ke CPU.



Saat ponsel di-on-kan, CPU mendapat tegangan negatif (-) dari switch on/off, kemudian CPU memerintahkan IC Power untuk mensupply arus/tegangan kesetiap bagian.

IC Power akan mengeluarkan tegangan (output) setelah ponsel di-on-kan, kecuali tegangan VBB yang berfungsi sebagai tegangan stanby terjadi kerusakan, maka tidak akan ada tegangan stanby dari power supply.

Perhatikan gambar Diagram Jalur Charge dibawah ini, gambar suplay pengisian daya dari konektor baterai ke IC charge:



  

(Gambar 3 : Diagram Jalur Charge)


Ada tiga ciri kerusakan pada jalur charge, diantaranya :
1. No Charging
2. Not Charging
3. Auto Charging/pengisian daya tidak didukung

Baik, artikel kali ini kita akan membahas satu ciri kerusakan pada jalur charge saja, Yaitu “No Charging”.

No Charging adalah kegagalan untuk mengisi daya pada ponsel ketika dihubungkan dengan pengisi daya. Dalam kasus ini, saat proses charging tidak terdapat indikator yang menjelaskan ponsel sedang melakukan pengisian daya. Indikator tersebut dapat dilihat pada layar LCD, seperti gambar baterai turun naik atau lain sebagainnya (tidak ada respon samasekali).

Untuk itu, lakukan langkah pemeriksaan dibawah ini :
a. Lakukan Pemeriksaan Pada Charger
Atur Avometer pada setelan 20 Volt.
Hubungkan charger yang telah dialiri listrik ke plug-in charger, kemudian hubungkan testprobe merah (+) pada konektor baterai plus (+) dan testprobe hitam (-) ke konektor beterai min (-). Charger yang baik akan mengeluarkan tegangan sebesar 3,7 volt pada saat proses charging. 
Jika dalam pengukuran tegangan pada konektor bateray, indikator Avometer menunjukkan tegangan kurang dari 3,7 volt, periksa kembali charger, bila perlu lakukan penggantian charger

b. Periksa Kondisi Baterai
Cek tegangan minimum baterai dan jika telah mengalami kerusakan, lakukan penggantian. Untuk lebih jelas tentang cara pengujian baterai, silahkan baca kembali artikel Analisa Kerusakan Dan Langkah Perbaikan Boros Baterai Pada Ponsel kembali.

c. Periksa kondisi Plug – in
Pada ponsel, plug-in mempunyai dua model, yang pertama menempel dengan casing ponsel dan yang kedua melekat dengan papan PCB. Jika menggunakan model yang menempel dengan casing, dimungkinkan antara plug-in dan PWB tidak menempel dengan baik. 

Solusi perbaikannya adalah dengan menambahkan timah di papan PWB. Namun, jika plug-in menggunakan model solder melekat dengan PWB, cek solderan pada kaki plus (+) dan minusnya (–) dikaki plug-in, bisa jadi solderan tersebut sudah tidak melekat lagi, coba solder ulang. Jika setelah dilakukan solder ulang tapi nilai (+) atau (-) tidak ada, ada kemungkinan jalur tersebut putus.
Jika hasil pemeriksaan fisik plug-in menunjukkan kerusakan, lakukan penggantian plug-in.

c. Konektor baterai
Pada konektor baterai, terdapat 3 buah jalur, yaitu jalur minus (-), jalur BSI dan jalur plus (+). Konektor baterai dikatakan baik jika memiliki nilai resistansi tertentu pada jalur plus (+), jalur BSI dan bernilai ground pada jalur minus (-).

Lakukan pengujian dengan menghubungkan testprobe hitam (-) ke ground dan hubungkan testprobe ke jalur plus (+), minus (-) dan jalur BSI.

Nilai resistansi pada jalur minus (-) harus bernilai ground, jalur plus (+) bernilai resistansi tertentu dan jalur BSI juga bernilai resistansi tertentu.
Yang dimaksud dengan bernilai resistansi tertentu adalah, dalam pengecekan tidak boleh bernilai 1 atau ground.
Pengecekan jalur konektor dapat juga dilakukan di timah yang melekat pada konektor bateray, jika pada pengecekan jalur konektor baik tetapi pada saat penggecekan pin konektor bernilai menyimpang, ada kemungkinan konektor bateray telah mengalami kerusakan. Lakukan penggantian.

d. Resistor fuse
Atur Avometer pada setelan buzzer.
Hubungkan testprobe merah (+) pada salah satu kaki resistor fuse dan testprobe hitam (-) disisi sebelahnya. Jika Avometer berbunyi/terhubung, berarti resistor fuse dalam keadaan baik. Dan jika kondisi sebaliknya, lakukan penggantian.

e. Jika langkah-langkah diatas telah dilakukan namun masih “No Charging”, lakukan pemeriksaa pada komponen kapasitor dan resistor di jalur charging.

f. IC charging
Berfungsi sebagai komponen yang bekerja secara otomatis pada saat pengisian yang bekerja hanya untuk mengisi tegangan bateray yang dikendalikan oleh CPU melalui IC Pengontrol.

Lankah pemeriksaan :
Atur avometer pada indikator 20 Volt.
Hubungkan charger yang dialiri arus listrik ke konektor chager di ponsel, kabel merah (+) avometer pada konektor baterai (+) dan kabel hitam (-) pada konektor baterai (-)
Jika indikator avometer menunjukkan nilai yang sesuai dengan tagangan yang ada pada batray, berarti IC Charger dalam keadan baik.
Jika tegangan tidak sesuai dengan langkah pemeriksaan diatas, lakukan penggantian IC Charger.

0 komentar:

Posting Komentar