Home » » Menggunakan Multitester Sebagai Voltmeter Untuk Ponsel (artikel 3/27)

Menggunakan Multitester Sebagai Voltmeter Untuk Ponsel (artikel 3/27)

Teknologi Support - Bila artikel yang lalu kita telah membahas artikel tentang Penggunaan Power Supply Untuk Ponsel, kali ini kita akan membahas tentang Menggunakan Multitester Sebagai Voltmeter. Disini akan dibahas tentang jenis-jenis Multitester, Maksud dan Cara Penggunaannya. Artikel kali ini tidak semuanya diambil dari buku yang kami susun, karena berdasarkan kebutuhan kami pikir perlu penambahan-penambahan agar lebih mudah dimengerti. Penambahan-penambahan tersebut diantanya jenis-jenis Multitester dan disertakan juga Video Penggunaan Multitesternya Om DJ Junkiee.

Multimeter sering digunakan dalam pengukuran besaran-besaran listrik. Selain itu alat ini juga atau biasa disebut AVO (ampere, volt, dan ohm) meter yang artinya suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (I) dengan satuan ampere, mengukur tegangan listrik (V) dengan satuan volt, dan untuk mengukur besarnya tahanan listrik (W) dengan satuan ohm.

Kegunaan multimeter ini selain untuk mengukur besaran-besaran listrik juga sangat berguna untuk mencari dan menemukan gangguan yang terjadi pada semua jenis pesawat atau alat-alat elektronika.

Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).



Spesifikasi Multitester
- Batas Ukur dan Skala Tegangan searah (DC&AC), arus (DC), dan resistensi
- Sensitivitas pengukuran tegangn
- Sensitivitas pengukuran tegangan dalam ΩΩ/V/V
- Ketelitian dalam %
- Jangkauan frekuensi tegangan bolak bolak-balik yang mampu diukur (misalnya antara 20 Hz - 30 KHz). 
- Baterai yang diperlukan



Multimeter dibagi menjadi dua jenis, yaitu multimeter analog dan digital 
Multimeter analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog ini. Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan multimeter digital.




Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog.



Tujuan untuk mengukur suatu obyek tegangan baik DC maupun AC :
1. Pasang kabel hitam ke COM (ground), dan pasang kabel merah ke lubang paling kanan (V/Ohm).
2. Tentukan object pengukuran, misalnya akan mengukur bateray Nokia yang berkapasitas 3,7 volt.
3. Lihat skala pada multitester pada bagian Volt ada dua yaitu:
DC Volt ~ (tegangan searah) : Tegangan Bateray, Tegangan Output IC Power, dsb (Terdapat Polaritas + dan -)

AC Volt ~ (tegangan bolak balik) : Tegangan PLN, dan sejenisnya.Umumnya yang digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran ponsel dipilih yang DC volt ~ 

Setelah dipilih skala DC volt, ada nilai-nilai yang tertera pada bagian DC volt tersebut. Contoh:200 mV artinya akan mengukur tegangan yang maximal 0,2 volt

2V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 2 volt
20V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 20 volt
200V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 200 volt
750V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 750 volt
Gunakan skala yang tepat untuk pengukuran, misal bateray 3,6 volt gunakan skala pada 20V. Maka hasilnya akan akurat misal terbaca 3,76 volt.

Jika menggunakan skala 2V akan muncul angka 1 (pertanda overload / melebihi skala).

Jika menggunakan skala 200V akan terbaca hasilnya, namun tidak akurat mis terbaca : 3,6V atau 3,7V saja (1digit belakang koma)
Jika menggunakan 750V bisa saja, namun hasilnya akan terbaca 3 atau 4 volt (dibulatkan langsung tanpa koma).
Setelah object pengukuran sudah ada dan skala sudah dipilih yang tepat, maka lakukan pengukuran dengan menempelkan kabel merah ke (+) bateray dan kabel hitam ke (-) bateray. Akan muncul hasil pengukurannya.

Jika kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun ada tanda (-) di depan hasilnya. Beda dengan multitester analog. Jika kabel terbalik jarum akan mentok ke kiri.
NB : Jika multitester ada tombol DH, artinya Data Hold. Jika ditekan maka hasilnya akan freeze dan bisa dicatat hasilnya.
1. Perhatikan object yang akan diukur (resistor, hambatan jalur, dll)
2. Perhatikan skala pengukuran pada Ohm Meter
200 artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200 Ohm
2K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 2000 Ohm (2KOhm)20K artinya akanmengukur hambatan yg nilainya max. 20.000 Ohm (20K Ohm)
200K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200.000 Ohm (200K Ohm)
2M artinya akan menguur hambatan yg nilainya 2.000.000 Ohm (2000K Ohm atau 2 Mega Ohm)

Bila tidak tau besaran nilai yang mau diukur, dianjurkan pilih skala tengah misalnya skala 20K. Lalu lakukan pengukuran.
Jika hasilnya 1 (overload) maka naikkan skala
Jika hasilnya digit dibelakang koma kurang akurat maka turunkan skala.

Contoh pembacaan hasil :Pada skala 2K hasilnya 1,76 itu artinya hambatan yang terukur adalah 1,76 K Ohm
Pada skala 2K hasilnya 0,378 itu artinya hambatan yang terukur adalah 0,378 K Ohm alias 378 Ohm. (KOhm ke Ohm dikali 1000).
Pada skala 20K hasilnya 1 , artinya object yang akan diukur melebihi skala 20K, maka naikkan skala menjadi 200K, hasilnya menjadi 38,78 itu artinya hambatan yang terukur adalah sebesar 38,78 KOhm.

Menggunakan Multitester sebagai pengukur kapasitas Condensator.
Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad yang ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.
Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor).

Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika. Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).

Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang artinya luaspermukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad 

(µF), jadi 1 µF = 9 x 105 cm². 


Satuan-satuan sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah:

* 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)

* 1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)

* 1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
* 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
* 1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)

Langkah pengukuran :
1. Pilih Skala bagian F dan pilih skala yang sesuai.
2. Maka nilai yang tampil adalah nilai kapasitas kondensator tersebut dengan satuan Farad atau Mikro Farad (10 pangkat -6) atau Nano Farad (10 pangkat -9) atau Piko Farad (10 pangkat -12) Farad.

Sebagai pelengkap, kami upload video Penggunaan Multitester dari youtube, hasil unggahan Om Rizal Rifki (DJ Djunkiee). Kalau belum kenal dengan Om Djunkiee pasti rugi, Masternya Oprek Handphone gitu lho.



Demikian Menggunakan Multitster Sebagai Voltmeter Untuk Ponsel, semoga bermanfaat. Baca juga Metoda Pengukuran Komponen Ponsel pada artikel selanjutnya.


0 komentar:

Posting Komentar