Home » » Mengenal Struktur Dasar Rangkaian Ponsel

Mengenal Struktur Dasar Rangkaian Ponsel

Teknologi Support – Setelah artikel yang lalu kita telah membahas tentang Memahami Skema Diagram Ponsel, Kali ini kita akan membahas mengenai Mengenal Struktur Dasar Rangkaian Ponsel yang terdiri dari Bagian Tegangan, Bagian Signal (RX dan TX), Bagian Data (Operating System) dan Bagian Audio. Dari empat Struktur Dasar Rangkaian Ponsel tersebut, kita akan membahas Bagian Tegangan terlebih dahulu untuk artikel kali ini.


Oke, siapkan kopi dan cemilan untuk menerima Jurus Pertama (Bagian Tegangan), dan bila perlu serta obat sakit kepala untuk jaga-jaga ;-). (ups, kalau minum obat jangan pakai air kopi ya brada, masuk UGD kami tidak tanggung),..

(NB : Sebagai dasar sistem kerja bagian tegangan, teori yang diambil berasal dari sistem kerja Ponsel Nokia)Bagian yang bekerja pada perangkat ponsel pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, antara lain :

1. Bagian Tegangan

Bagian tegangan adalah komponen yang memberikan tegangan pada setiap komponen terkait dan bekerja atas perintah CPU.

2. Bagian Sinyal ( RX dan TX )

Bagian signal adalah komponen yang mengatur keluar masuknya signal dan akan mengirim datanya kepada CPU untuk diolah atau diproses.

3. Bagian Data (Operating System)
Bagian data ini berfungsi sebagai Operating System yang mengolah data dan yang memberi perintah kepada seluruh bagian yang terdapat pada ponsel.

4. Bagian Audio

Bagian ini adalah komponen yang mengolah atau bekerja untuk proses getaran suara yang masuk atau getaran suara yang keluar.


STRUKTUR DASAR RANGKAIAN PONSEL :

1. Bagian Tegangan
Pada Bagian Teganan, sistem kerja setiap komponen dapat digambarkan sbb:


1. Pada saat ponsel dalam keadaan mati, bateray telah memberi arus / tegangan ke ponsel, yaitu ke IC PA, IC regulator, IC charging, IC interface.

(Perhatikan gambar dibawah ini : )


Kasus yang sering terjadi jika komponen-komponen ini salah satunya rusak adalah “not/no charging”, “bateray kembung”, “boros bateray” dan “mati total” (contoh kasus akan dijelaskan pada bagian terpisah selanjutnya)






2. Kemudian, IC power supply mengolah dan membagi arus / tegangan yang masuk dari bateray kemudian mengeluarkan tegangan stanby ke CPU.


(Perhatikan gambar dibawah ini : )



Kasus yang sering terjadi jika komponen-komponen ini salah satunya rusak adalah “mati total”. (contoh kasus akan dijelaskan pada bagian terpisah selanjutnya)


3. Saat ponsel di on kan, CPU mendapat tegangan negatif (-) dari switch on / off, kemudian CPU memerintahkan power supply untuk mensupply arus / tegangan kesetiap bagian pada ponsel.

(Perhatikan gambar dibawah ini : )


Kasus yang sering terjadi jika komponen-komponen ini salah satunya rusak adalah “mati total”. (contoh kasus akan dijelaskan pada bagian terpisah selanjutnya).


4. Untuk pengisian ulang, arus / tegangan dari charger masuk melalui resistor fuse yang berfungsi sebagai sekring / pengaman apabila terjadi arus yang berlebih masuk ke IC charging.

(Perhatikan gambar dibawah ini :)




Kasus yang sering terjadi jika komponen-komponen ini salah satunya rusak adalah “not/no charging” dan “mati total” (contoh kasus akan dijelaskan pada bagian terpisah selanjutnya)

5. Arus / tegangan yang masuk ke IC charging di olah dan dikeluarkan sebagai output harus sesuai dengan tegangan pada bateray.

6. Pada IC charging terdapat charging sense sebagai pengontrol berbentuk data yang berhubungan dengan IC power supply, fungsinya apabila terjadi ketidak sesuaian dengan kinerja IC charging, maka IC power akan memutuskan pengisian ulang dengan mengirimkan data ke IC CPU bahwa pengisian gagal. Dikenal dengan Not Charging / tidak mengisi.

(Perhatikan gambar dibawah ini : )

Kasus yang sering terjadi jika komponen-komponen ini salah satunya rusak adalah “not/no charging”, “bateray kembung”, “boros bateray” dan “indicator baterai terlihat drop” (contoh kasus akan dijelaskan pada bagian terpisah selanjutnya)


7. Power supply akan mengeluarkan tegangan (output) setelah ponsel di on kan, kecuali tegangan kerja yang berfungsi sebagai tegangan stanby.

Kasus yang sering terjadi jika komponen-komponen ini salah satunya rusak adalah “mati total” (contoh kasus akan dijelaskan pada bagian terpisah selanjutnya)



8. Apabila terjadi kerusakan pada IC power supply, tidak akan ada tegangan stanby / VBB dari power supply.


Kasus yang sering terjadi jika komponen-komponen ini salah satunya rusak adalah “mati total” (contoh kasus akan dijelaskan pada bagian terpisah selanjutnya)


Bagian Tegangan Terdiri Dari :

1. Bateray
2. IC Power Supplay
3. Switch On / Off
4. CPU / Processor



1. Bateray
Bateray fungsinya sebagai sumber power yang dibutuhkan untuk menghidupkan ponsel.
Untuk mengetahui tegangan bateray, dapat dilakukan dengan pengetesan dengan Avometer.


2. IC Power Supply

Bertugas membagi tegangan untuk komponen komponen didalam ponsel. Jika rusak ataupun koneksi ke PCB kurang baik maka akan menyebabkan ponsel mati.


3. Switch On / Off

Berupa saklar untuk memantik hidupnya ponsel. Jika bermasalah tentu saja ponsel tidak akan hidup.


4. CPU / Processor

Adalah otak dari ponsel. Yang bertugas mengerjakan semua perintah yang datang. Dengan didukung oleh IC flash.

Kami kira sudah cukup bahasan tentang Bagian Tegangankali ini, semoga brada semuanya telah mempunyai gambaran umum tentang sistem kerja Bagian Tegangan, sehingga saat mendapatkan kasus arus listrik yang tidak bisa masuk baik saat charging maupun saat stand by, brada semuanya punya sedikit bekal analisis.

0 komentar:

Posting Komentar