Teknologi Support – Setelah artikel yang lalu kita telah membahas tentang Mengenal Struktur Dasar Rangkaian Ponsel dan telah sampai pada bahasan Bagian Tegangan, kali ini kita akan melanjutkan bahasan tersebut pada Bagian Signal. Seperti yang kita ketahui bahwa Struktur Dasar Rangkaian Ponsel terdiri dari empat bagian, yaitu : Bagiann Tegangan, Bagian Signal (RX dan TX), Bagian Data (Operating System) dan Bagian.
Karena cakupan bahasan Sitem KerjaKomponen Ponsel Pada Bagian Signal cukup panjang, maka untuk Bagian Data dan Bagian Audio akan dibahas kemudian.
(NB : Sebagai dasar sistem kerja bagian tegangan, teori yang diambil berasal dari sistem kerja Ponsel Nokia).
Bagian Signal adalah komponen yang mengatur keluar masuknya signal dan akan mengirim datanya kepada CPU untuk diolah atau diproses.Dibalik sistem kerja signal, terdapat dua bagian signal yang bekerja, yaitu :
1. Bagian Signal Penerima (RX)2. Bagian Signal Pemancar (TX)
Mari kita bahas bagian per bagian :
Bagian Signal Penerimaan ( RX )
Komponen yang bekerja pada bagian ini terdiri dari :
a. Antena
b. Switch Antena
c. Filter RX (Penyaring)
d. Transistor (Penguat RX)
e. IC RF
f. VCO
g. IC Power Supply
Bagian Signal Penerima (RX) mempunyai sistem kerja yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sinyal yang ditangkap / diterima oleh Antena, akan diteruskan ke Switch Antena sebagai terminal.(Perhatikan gambar dibawah ini : )
2. Setelah itu, Switch Antena akan mengeluarkan dua sinyal (bagi ponsel dual band), yaitu DCS-RX (1800Mhz) dan GSM-RX (900Mhz), kedua sinyal tersebut akan diteruskan ke Filtersebagai Sinyal RX, Sinyal RX akan disaring dan diteruskan ke Transistor sebagai penguat.
(Perhatikan gambar dibawah ini : )
3. Pada Transistor, kedua Sinyal RX diperkuat untuk dapat diteruskan ke Filter untuk kembali disaring dan membagi sinyal menjadi 4 bagian, yaitu mengeluarkan Dua Sinyal DCS-RXdan Dua Sinyal GSM-RX yang akan diteruskan ke IC RF.
(Perhatikan gambar dibawah ini : )
4. IC RF / IF mengolah Sinyal RX dan disesuaikan dengan frekwensi yang dibentuk oleh VCO(Perhatikan gambar dibawah ini : )
Dapat disimpulkan bahwa, Sinyal Penerima (RX) dibentuk melalui empat tahap diatas.
Untuk kerusakan Signal Penerima (RX), tegangan yang mesti di periksa meliputi tiga bagian, yaitu :
a. Tegangan RF
Vr1a = 4.75 volt
Vr4 = 2.8 volt
Vr5 = 2.8 volt
Vr6 = 2.8 volt
Vref01 = 1.35 volt
b. Tegangan VCO dan,
Vr7 = 2.8 volt
c. Tegangan VC VCO (Out / CP Out)0.7 ~ 3.8V
Xtal 26mHz / Rfclk
Dalam kerusakan Signal Penerima (RX), ciri-ciri kerusakannya adalah :
Manual Searcing : tidak mendapatkan operator apapun (No Network)
Manual Searcing : dapat tapi hanya 1 atau2 operator
Manual Searcing : kadang dapat, kadang tidak
Dibawah ini adalah diagram Sistem Kerja Signal Penerima (RX) secara umum :
Sedangkan dibawah ini adalah diagram Penghasil Synthesizer sebagai berikut :
(Gambar 6 : Diagram Penghasil Synthesizer)
Komponen yang bekerja pada bagian ini adalah:
1. Antena
2. Switch Antena
3. Filter TX ( Penyaring )
4. IC PA
5. IC RF
6. VCO
7. IC Power Supply
Untuk pendeteksian bekerja atau tidaknya Bagian Signal Pemancar (TX), dapat digunakan lampu radiasi/ multitester.
Langkah-langkah pendeteksiannya adalah :
1. Hidupkan ponsel dengan menggunakan sim card
2. Lakukan panggilan ke 112 (nomor darurat)
3. Tempelkan lampu radiasi / multitester di dekat bagian antena
4. Untuk multitester letakkan kalibrasi pada AC 10V
5. Apabila lampu hidup / jarum multitester bergerak, berarti TX bekerja.
Bagian Signal Pemancar (TX)
mempunyai sistem kerja yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
mempunyai sistem kerja yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. VCO membentuk frekwensi yang akan diproses oleh IC RF membentuk empat sinyal output, yaitu Dua sinyal DCS-TX dan Dua GSM-TX untuk di teruskan ke bagian filter TX (Pemancaran)
2. VCO juga berfungsi sebagai Power Detector untuk mengatur tegangan pulsa dari IC RF dalam pengiriman data ke CPU.
3. Pada Filter keempat sinyal Output yang di kirim oleh IC RF di bentuk menjadi dua sinyal TX, yaitu DCS dan GSM untuk diteruskan ke IC PA2. VCO juga berfungsi sebagai Power Detector untuk mengatur tegangan pulsa dari IC RF dalam pengiriman data ke CPU.
4. Pada IC PA kedua sinyal tersebut diperkuat untuk pemancaran kemudian diteruskan ke Filter TX.
5. Pada Filter Kedua sinyal tersebut disaring dan diteruskan ke bagian Switch Antena
6. Switch Antena yang berfungsi sebagai terminal dan menggabungkan kedua sinyal DCS dan GSM untuk dipancarkan melalui Antena.Dibawah ini adalah diagram Sistem Kerja Signal Pemancar (TX) secara umum :
Manual Searching dapat semua : tapi begitu dipilih tidak bisa (no acces).
Manual Searching dapat semua dan dipilih mau : tapi tidak bisa dipakai untuk bertelphone.
Untuk kerusakan Signal Pemancar (TX), tegangan yang mesti di periksa meliputi empat bagian, yaitu :
a. Tegangan RF
Vr2 = 2.8 volt
b. Tegangan LNA Vtxb = 1 ~ 2.8 volt
c. Tegangan PAVbat = 3.7 ~ 4 volt
d. Tegangan kontrol PA
Vaps, Vpctrl = 1 ~ 2.5 volt
Txc = 1 ~ 1.8V
Txp = 1 ~ 1.8V
Untuk materi Signal Penerima (RX)dan Signal Pemancar (TX), selesai. Dan untuk beberapa kasus kerusakan Signal, akan kami sampaikan pada posting-postingan selanjutnya.
Sebagai tambahan, kami muat beberapa nama-nama IC RF pada Sistem Kerja Signal Ponsel Nokia dan salah satu contoh IC RF Mjolner sebagai bahan pembelajaran serta tegangan yang bekerja pada IC RF Mjolner.
Nama-nama IC RF pada ponsel Nokia di setiap generasi :
- DCT 3 : Hagar
- DCT 4 : Hagar, Mjolner, Helga, Heigo, Hugin
- BB5 : Ahne, Ahneus, Hinku, Piki, Alli
RXIP, RXIM, RXIQ, RXQM adalah hasil pengolahan/ output dari IC Mjolner. Ini berupa signal data yg akan diolah menjadi gelombang suara oleh UEM. Hasil output ini dpt diukur menggunakan oscilloscope utk mengetahui bagus/tdknya IC Mjolner.
RX I/Q Positif & RX I/Q Negatif.
INPH, INMH adalah Input frequency dari Operator PCS 1900 Mhz melalui Antena Switch menuju IC Mjolner utk diolah menjadi RX I/Q.
(Input Positif High & Input Negatif High 1900 Mhz).INPM, INMM = Adalah Input frequency dari Operator PCN/GSM 1800 Mhz melalui Antena Switch menuju IC Mjolner untuk diolah menjadi RX I/Q.
(Input Positif High & Input Negatif Medium 1800 Mhz)
INPL, INML adalah Input frequency dari Operator GSM 900 Mhz melalui Antenna Switch menuju IC Mjolner utk diolah menjadi RX I/Q.
(Input Positif High & Input Negatif Low 900 Mhz).
HLP&HLM, MLP&MLM, LLP&LLM adalah kaki Grounding dari High Frequency (Signal Operator tersebut).
XTALP, XTALM adalah 26 Mhz yang masuk dari crystal 26mhz B601 menuju IC RF Mjolner. Amplitudo 0,3 volt XTAL Postif & XTAL Negatif.
REFOUT adalah RF Clock yang dihasilkan dan diperkuat oleh IC RF Mjolner menjadi sebesar 26Mhz, 1 Volt Amplitudonya & akan dikirimkan menuju CPU (UPPWD2) agar ponsel dapat hidup. Jika REFOUT ini diukur dengan Frequency Counter / OScilloscope tidak keluar maka HP akan matot. Jika menyimpang frequencynya taua amplitudonya kurang dari 1 volt maka ponsel akan No Signal atau hilang timbul karena proses frequency Synthetizer pada IC RF ini jadi tdk sempurna.RFBUSCLK, RFBUSENX, RFBUSDA adalah Control dari CPU UPPWD2 untuk IC RF Mjolner agar dapat melakukan proses Frequency Synthetizer dan mengatur PLL (Phase Lock Loop), sehingga pencampuran High Frequency dgn Signal VCO dapat menghasilkan RX I/Q yang sempurna.
(Radio Frequency Bus, Enable & Data).
RESETX adalah Control dari UPPWD2, untuk mereset Mjolner untuk bekerja memulai Frequency Synthetizer
Keempat gelombang ini harus diukur dengan Oscilloscope untuk mengetahui bekerja atau tidaknya UPPWD2.VDDRXF = Tegangan kerja (Voltage Drain Device) Bagian Penerima (RX Receiver) = VR6
VDDRXBB = Tegangan Bagian Penerima & Bagian BaseBand yang saling berhubungan.
VDDLO = Tegangan Control Untuk Local Oscillator VCO. untuk VCO sebesar 2,8V = VR5
VDDTX = Tegangan untuk bagian Pemancar Transmitter. = VR2
VDDCP = Tegangan Charge Pump, sbg teg. kerja untuk VCO = VR1AVDDPRE = Tegangan untuk bagian Pre AMplifier, Penguat Gelombang SIgnal sebelum Frequency Synthetizer. = VR5
VDDPLL = Tegangan untuk bagian PLL (Phase Lock Loop).
Fungsi Pengunci output frequency VCO, bila sudah menemukan besaran frequency yg cocok dan sebanding dengan Frequency Operator, maka VCO dikunci keluarannya. Tegangan VDDPLL dihentikan. Output VCO akan stabil, dimixer dengan HF, akan keluar RX I/Q = VR5
VDDXO = Tegangan kerja untuk IC Crystal 26 Mhz. Bila tdk keluar VDDXO ini HP akan matot. = VR3VDDBB = Sama fungsi dengan VDDXO. Untuk Crystal yang akan dikirim kan ke bagian BB (Baseband) CPU sebagai RF Clock.
VDDDIG = Tegangan Digital yang sama dengan VTX = VR2. Untuk mengolah Signal Data menjadi Signal frequency tinggi yang akan dikirim ke operator setelah diperkuat PA
VDDDL = VIO 1,8V
VBEXT = Tegangan untuk IC RF untuk kualitas yang baik. Enhanced Full Rate Audio.
RBEXT = Resistor untuk pengaturan VBEXT, TXIP, TXIM, TXQP, TXQM = Signal data yang datang dari IC UEM, Berupa data suara digital yang dikirim ke IC RF Mjolner untuk dicampur dengan signal VCO sebagi Signal Pembawa, dan diperkuat oleh IC PA, sehingga dapat merambat di udara pada masing-masing Band Frequencynya baik 900/1800/1900 Mhz.
OUTHP & OUTHM = Control dari IC RF Mjolner untuk IC PA untuk mengatur daya yang perlu dikeluarkan oleh PA. Pada lokasi signal lemah Control daya ini harus diperkuat, sedangkan pada lokasi signal full, control daya PA ini cukup kecil saja sudah cukup. Mempengaruhi konsumsi battere. OUTHP,OUTHM ini untuk Frequency 18800/1900 Mhz
OUTLP, OUTLM sama dengan diatas, bedanya ini control daya untuk PA 900 Mhz.CPOUT : CP Out ini adalah Control Pulse untuk VCO G701 yang menghasilkan Local Oscillator sebesar range 3420-3980 Mhz.
Seperti kita ketahui VCO ini akan mengalami 2 kali atau 3 kali loop (Phase Lock Loop) yang terjadi di dalam IC RF Mjolner.Loop 1. 3420 - 3980 Mhz
Loop 2. 1710 Mhz - 1790 Mhz Dibutuhkan utk GSM 1800 Mhz.
Loop 3. 855 Mhz - 995 Mhz Dibutuhkan utk GSM 900 Mhz.CPOut ini harus keluar teg. berkisar 0,7V - 3,8V bergantung berapa besar frequency VCO yang mau dikeluarkan.
CPOut voltase Low, maka LO juga akan Low yaitu mendekati 3420 Mhz
CPOut Voltase High, maka LO juga akan High yang mendekati 3980 Mhz.
INPLO, INMLO adalah output keluaran dari VCO yang diinginkan untuk IC RF dan nantinya akan dicampur/Dimixer dgn Frequency Operator (HF)
(Input Postif/Negatif Local Oscillator)
TXP = Control dari CPU UPPWD2 untuk bagian transmitter dari RF IC Mjolner.
TXC = Control Current dari UEM untuk bagian Transmitter RF IC Mjolner.
TXP dan TXC dapat dilihat gelombang signalnya menggunakan Oscilloscope.
DET, PLFB1, PLFB2 = Deteksi kekuatan Power dari PA, berupa feedback dari PA untuk IC RF Mjolner, sehingga IC RF dapat menentukan & mengontrol PA saat itu sedang dlm kondisi bagaimana.VPCH = Tegangan Deteksi Channel untuk Rangkaian PA & Coupler sebesar kurang lebih 3V, dapat diukur menggunakan Oscilloscope. Jika tidak ada maka IC RF bermasalah.
VPCL = VTX untuk GSM 900 Mhz. Tegangan. Transmit utk GSM 900 Mhz.
VANTL, VANTM, VANTH adalah tegangan dari IC RF untuk mengatur IC Antenna Switch. Kombinasi dari tegangan-tegangan ini dapat mengatur buka/tutupnya jalur pada Antenna Switch baik jalur RX/TX, maupun 900/1800 dan 1900 Mhznya berdasarkan Operator SIM Card yang sedang digunakan.VANTL = Band 900Mhz, VANTM = Band 1800 Mhz, VANTH = Band 1900 Mhz.
VTXBL = Tegangan Power Control dari IC RF untuk mengatur kekuatan PA pada Jalur GSM 900 Mhz.
VBDET = Tegangan Power Control dari IC RF untuk mengatur kekuatan PA pada Jalur DCS/GSM 1800 Mhz.
VSSLNA, VSSXO, VSSCP, VSSTX, VSSLO, VSS1-7 = pada rangkaian CMOSFET, VSS (Voltage Source Source ini adalah berupa grounding).
0 komentar:
Posting Komentar