Teknologi Support – Hhmmm, bahasan appa lagi ini. Ponsel mau hidup, kok pakai syarat. Ya begitulah, hidup memang mesti bersyarat, kalau kurang sedikit saja, ntar hidupnya kurang-kurang dunk,.. hehehe.
Dari pada ngelantur gak karuan, kita langsung saja belajar tentang Syarat Tegangan Kerja Ponsel Untuk Hidup.
Dalam sebuah ponsel agar bisa hidup, ada beberapa tegangan kerja yang HARUS dan MUTLAK terpenuhi. Sebagai contoh Tegangan Kerja Ponsel yaitu VIO. Tegangan VIO mempunyai tegangan sebesar 1,8 dan tegangan sebesar 1,8 volt tersebut Harus dan Mutlak terpenuhi
Nah, bagaimana jika tegangan VIO tidak sesuai, seperti tegangannya hanya sebesar 0,8 volt???, Apakah masih ponsel bisa hidup???. Seperti sudah kami sampaikan diatas, bahwa tegangan ponsel HARUS dan MUTLAK terpenuhi, dengan dimikian jika tegangan VIO hanya sebesar 0,8 volt, sudah barang tentu Ponsel tidak bisa hidup.
Kemudian, jika kita dapat kasus Ponsel Mati, apakah kita HARUS langsung mengukur Syarat Tegangan Kerja Ponsel???
Kemudian, jika kita dapat kasus Ponsel Mati, apakah kita HARUS langsung mengukur Syarat Tegangan Kerja Ponsel???
Hhmmm, pertanyaan yang bagus, dan kami jawab, JANGAN BURU-BURU buka Mesin dan Buka Skema ya brada. Coba cek pakai Box Flash dulu, itu cara yang gampang tuk mengetahui kerusakan ponsel.
Terus, bagaimana caranya cek Tegangan Kerja Ponsel jika tidak punya Box Flash???. Apa mesti pinjam sama counter tetangga???
Nah, ini tujuan sebenarnya kami memuat artikel ini. Karena tuk membeli Box Flash Ponsel diperlukan biaya yang cukup, apa lagi bagi teknisi ponsel yang baru memulai karier perteknisian, pasti akan berfikir mengutamakan biaya operasional terlebih dahulu baru kelengkapan yang lainnya ( Teknisi Ponsel juga karir brooo, harus bisa dibanggakan juga dunk ;-) ).
Sebenarnya untuk pemeriksaan Ponsel Mati Total akan dibahas terlebih dahulu sebelum artikel ini diturunkan, hanya saja karena lagi pane (istilah orang Pontianak = terkesima) dengan Bola INDONESIA vs Saudi Arabia, jadinya keduluan artikel ini ditulis dech,.. (hehehe PONSEL MATI TOTAL akan dibahas setelah artikel ini ya bro,.. ;-)
Sebenarnya untuk pemeriksaan Ponsel Mati Total akan dibahas terlebih dahulu sebelum artikel ini diturunkan, hanya saja karena lagi pane (istilah orang Pontianak = terkesima) dengan Bola INDONESIA vs Saudi Arabia, jadinya keduluan artikel ini ditulis dech,.. (hehehe PONSEL MATI TOTAL akan dibahas setelah artikel ini ya bro,.. ;-)
Baiklah, kita mulai saja beberapa Syarat Tegangan Kerja Ponsel pada Jenis Ponsel Nokia berdasarkan generasinya :
Tegangan Kerja Pada Ponsel Nokia Generasi DCT3
1. VIO : 2.8 volt
2. VCORE : 1.8 volt
3. VCP : 4.8 volt
4. VXO : 2.8 volt
5. VCOBA : 2.8 volt
6. VREF : 1.5 volt
7. PURX : 1.8 volt
8. SleepClck : 32 kHz
9. RfClck : 26 mHz
Tegangan Kerja Pada Ponsel Nokia Generasi Nokia DCT4
2. VCORE : 1.8 volt
3. VR3 : 2.8 volt
4. VANA : 2.8 volt
5. VFLASH : 2.8 volt
6. PURX : 1.8 volt
7. SleepClck : 32 kHz
8. RfClck : 26 mHz
Tegangan Kerja Pada Ponsel Nokia Generasi BB5
2. VCORE : 1.8 volt
3. VDRAM : 1.8 volt
4. VR1 : 2.5 volt
5. VDD APE : 1.8 volt
6. VANA : 2.8 volt
7. VREF : 1.33 volt
8. VCORE : 1.4 volt
9. PURX : 1.8 volt
10. SleepClck : 32 kHz
11. RfClck : 26 mHz
Tegangan Kerja Pada Ponsel Nokia Generasi WD2
2. VCOREA : 1.5 / 1.8 volt (tergantung versi CPU)
3. VANA : 2.8 volt
4. VRr3 : 2.8 volt
5. SleepClck : 32.768 Khz
6. RfClck : 26 Mhz
7. Purx (Reset) : 1.8 volt
8. Sleepx : 1.8 volt
Tambahan VXO (Voltage Xtal Oscillator) Supply tegangan untuk IC Crystal pd bagian RF:
Pada UEM(E,K) namanya VR3
Pada UEMCLite namanya VR2
Pada RETU namanya VR1
Penjelasan :
1. VIO
Tengangan ini sebesar 1.8 Volt – 150 mA untuk Logic I/Os
(Input / Output Logic: MMC Level Shifter, IR, IC Flash & SDRAM, Bluetooth, LCD, ) dan UEM Logic.
2. VANA
Tegangan ini sebesar 2.8 Volt – 80mA untuk fungsi sistem analog (Btemp, VCXO Temp).
3. VCORE
Tegangan untuk pemrograman yang membutuhkan tegangan sekitar 1.0 – 1.8 Volt - 200mA ke UPP (VCORE DSP & VCORE MCU).
4. PURX
Tegangan 1,8 volt ( berupa denyut pulsa untuk getaran tidak constan yang masuk ke UPP --berfungsi mereset cpu menjadi nol agar sistem logic cpu bekerja dari awal, tanpa ini cpu ga nyala).
5. SleepCLK
Signal hasil perkalian harus pada freq. 32,768 kHz dan constan kalo dimanusia seperti denyut jantung dan dapat diukur pada tegangan 1,8 volt.----(kdang 0 volt trus ada lagi 1,8 volt).
6. VR3
Memberikan tegangan sebesar 2.78 Volt – 20 mA kepada: VDIG, Out Clock VCTXO (Osc 26MHz) ini adalah tegangan pembangkitnya jantung (tanpa ini jantung berhenti).
7. RFCLOCK
Harus di cek dengan freq counter sebesar 26 mhz.
Untuk VR2, VR4, VR5 dan VR6 tidak di perlukan untuk proses hidupnya ponsel.
Yang di butuhkan hnya Vr3 untuk suply tegangan ker Rf Clock.
VR2 : Untuk mengaktifkan modul TX 85mA (transmit)penyetabil dan mengatifkan Mjolner(TX dan RX iq)
VR3 : Untuk mengaktifkan osilator (pembangkit gelombang)
VR4 : Untuk mengaktifkan RX LNA dan RX Mjolner B
VR5 : Untuk mengaktifkan PLL(Phase Look Loop,komponen penghasil output gelombang) pada blok radio frekuensi.
Di beberapa ponsel tertentu VR6 digunakan Untuk Base Band Buffer (Vdig).
VR7: untuk Tegangan kerja VCO.
Untuk proses first boot ok nya suatu ponsel maka pada bagian RF yang di butuhkan hanyalah VR3 yang di gunakan untuk si RF Clock (26 Mhz). Karena Oscilator 26Mhz merupakan komponen aktif yang membutuhkan tegangan kerja.
Intinya adalah agar si clock dapat keluar melalui IC RF lalu masuk ke CPU sebagai syarat kerja 1st bot ok nya si CPU.
PURX (Power Up Reset)
Adalah berupa suatu Signal yang dikeluarkan oleh IC Power untuk Mereset & Menstartup CPU, sehingga system rangkaian processor bekerja, dan kemudian baru dilanjutkan dengan tegangan-tegangan lainnya dari IC Power, berlanjut dengan system clock untuk CPU.
Setelah kita mengetahui Syarat Tegangan Kerja Ponsel Untuk Hidup di beberapa generasi Ponsel Nokia, dibawah ini kami sampaikan cara pengukuran Tegangan kerja
Langkah-langkah pengukuran Tegangan Kerja Ponsel :
1. Hidupkan Power Supply dan setel pada ukuran 3,5 – 5 volt,
2. Hubungkan kabel merah (+) power supply ke konektor (+) ponsel dan kabel hitam (+) power supply ke konektor (- dan bsi) ponsel,
3. Hidupkan multitester dengan setelan 20 volt,
4. Setelah diketahui titik ukur tegangan kerja ponsel yang hendah diukur (semisal VIO), hubungkan kabel hitam (-) multitester ke ground ponsel dan,
5. Sambil tekan tekan switch on/off, hubungkan kabel merah (+) ke titik ukur VIO secara bersaan,
6. Dan lihat nilai tegangan VIO di indikator multitester.
7. Lakukan berulang-ulang tekan saklar on/off dan sambil menghubungkan kebel merah (+) ke titik ukur VIO. Hal ini dilakukan untuk memastikan Nilai dari Teganan VIO.
Dibawah ini, Sistem Kerja Ponsel Nokia dapat dijelaskansebagai berikut :
Pada perkembangannya, kita mengenal dua jenis sistem kerja, yaitu Singel Engine Structure (Struktur Mesin Tunggal) dan Dual Engine Structure (Struktur Mesin Ganda). Perbedaan mencolok dari kedua jenis sistem kerja tersebut adalah Mesin tunggal menggunakan satu buah processor, sedangkan Mesin ganda menggunakan dua buah processor sebagai tenaga penggerak ponselnya.
Dibawah ini kita tampilkan perbedaan kedua sistem kerja Nokia tersebut :
Single Engine Structure (struktur mesin tunggal)
ENOS = EPOC (Symbian OS) + NOS (Nokia OS).
ENOS produk dasar--->3650,6600,9210 dan sejenisnya.
EPOC dan NOS bisa di bilang bekerja bebas.
Kedua sistem operasi tersebut berasal dari inti (core) yang sama.
Keduanya mengacu pada sumber memori yang sama
CMT-APE (NOS-EPOC) adalah sistem komunikasi dasar pada ponsel.
Pada pelaksanaannya tugas NOS selalu di prioritaskan.
Sedangkan NOS lebih fokus pada aktivitas modem celullar seperti RF, power dsb.
EPOC lebih fokus di user interface.
Dual Engine Structure (struktur mesin ganda)
Produk mesin ganda---->6630,9500,6680,N70 dsb.
Sistem kerja keduanya dipisah pada intinya.
Mereka mempunyai perangkat memori dan sumber masing-masing.
CMT-APE (NOS-EPOC) komunikasi dasar pada handphone melalui perantara fisik (X-BUS).
NOS sepenuhnya fokus pada modem cellular.
EPOC sepenuh nya fokus pada user interface.
Untuk selanjutnya, langsung kita bahas saja Langkah Kerja (Power Ups Steps) pada Nokia Dual Engine Structure (struktur mesin ganda).
Setelah di power ON
RETU mengaktifkan Sleep Clock, VANA, VIO, VR1 dan VDRAM.
Voltase pada RETU yaitu RSTX pin akan mengaktifkan TAHVO ASIC.
Lihat gambar dibawah ini :
(
Gambar 1 : Skema Nokia 6630 Dengan Dual Engine)
TAHVO aktif VCORE (RAP3G) dan internal ascillator mengendalikan VCOREA (OMAP).
VCTCXO regulator bekerja dan RFCLK (38.4MHZ) di kendalikan oleh RETU regulator.
RETU mengeluarkan PURX setelah 16ms setelah RFClk stabil.
2,4 MHz SMPS clock untuk TAHVO di hasilkan setelah PURX keluar dan berjalannya 2.4 synchronization clock terdeteksi, TAHVO akan mengendalikan VCOREA.
Lihat gambar dibawah ini :
(Gambar 2 : Skema Nokia 6630 Dengan Dual Engin)
Sistem bekerja dan berjalan
Software berfungsi untuk menyalakan regulator lain
RAP3G
RAP3G adalah sebuah Radio Application Processor.
Suksesnya TIKU(pada NOKIA 7600) dengan beberapa teknik pengembangan dan penambahan fitur.
Pada umumnya RAP3G terdiri dari tiga bagian :
- Penggerak Utama(Main Processor),mengatur 3 fungsi yaitu PH3,DSP dan yang berhubungan
- MCU peripherals
- DSPperipherals
RAP3G berjalan dengan NOS dan mengawasi semua dari aktivitas modem.
RAP3G core voltage 1.40V di jalankan dari TAHVO.
VCORE dan VI/O (input/output) berasal dari RETU VIO. Tegangan CORE pada sleepmode dibawah 1.05 volt.
RETU
RETU adalah EM ASIC utama termasuk fungsi fungsi blok:
- Start up logic dan kontrol reset
- pendeteksi proses Charging
- Memonitor tegangan Battery
- 32.768kHz clock dengan EXternal crystal
- Real time clock dengan external backup battery
- SIM CARD interface
- Streo audio codecs dan amplifiers
- A/D converter
- Regulator
- Vibra interface
- Digital interface(CBUS)
RETU ASIC tidak mempunyai fungsi securyti layaknya UEM (E,K)
TAHVO
TAHVO adalah EM ASIC termasuk fungsi block :
- CORE supply generation(VCORE & VCOREA)
- Level shifter dan regulator untuk USB/FBUS
- Kontrol battery seperti pada proses pengecasan
- External LED driver control interface
- Digital interface(CBUS)
- TAHVO ASIC tidak mempunyai fungsi security layaknya UEM (E,K)
CMT Flash
CMT Flash memory digunakan untuk menyimpan:
- MCU program code
- DSP prgram code
- Tuning Values
- Certificates
- Kapasitas 64Mbit
- Logic dan supply tegangan untuk NOR Flash di hasilkan dari VIO(1.8V)
Flash Clock adalah 48Mhz(192Mhz/4)
CMT SDRAM
CMT SDRAM adalah penyimpanan data dinamic untuk MCU data Kapasitas 64MBit SDRAM core voltage (1.8v) di hasilkan oleh RETU VDRAM regulator Tegangan I/O(1.8) di hasilkan oleh RETU VIO regulator SDRAM clock adalah 96Mhz(192Mhz/2)
OMAP
OMAP adalah aplikasi penggerak yang berjalan dengan sistem Symbian(EPOC).
Platform untuk kemudahan penggunaan aplikasi, interface dasar(Main Interface):
- Kamera
- Layar
- Bluetooth
- MMC
- USB
- Keyboard
- XBUS untuk penghubung dengan RAP3G
OMAP adalah standard ASIC yang di design oleh Texas Instrument dan di gunakan juga oleh VEndor lain dan NOTEBOOK.
CORE Voltage VCORE (1.4 volt) yang dihasilkan oleh discrete SMPS dan bekerja dibawah 1.09 volt pada sleepmode.
I/O voltage VIO(1.8V) oleh RETU
APE COMBO MEMORY
APe flash digunakan untuk menyimpan kode aplikasi dan data pengguna.
Tidak memungkin untuk mengakses kode langsung dari Flash--->mesti loader ke DDR dan berjalan darinya kapasitas 256 MBit (flash), 256MBit (DDR).
Tegangan untuk DDR adalah VDRAM 1.8 volt.
VIO 1.8 volt adalah dari DDR I/O.
Tegangan Both NAND core dan I/O berasal dari RETU.
DDR clock adalah 110Mhz(220MHz/2).
Flash interface speed adalah 22MHZ.
mantaaaaaaaaaaaabbbbs
BalasHapusSedot n dbagi lagi kang,.. biar lebih bermafaat,.. tks
Hapusnyimak gaann,,,...
BalasHapusGelat tikar bareng dech,..
Hapussedikit buat kepala nyut nyuut gan,,, good
BalasHapusSemoga bermanfaat,..
Hapus